Kamis, 30 Mei 2013

Antropologi Biologi

Antropologi biologis (juga dikenal sebagai antropologi bioanthropology dan fisik) adalah cabang dari antropologi yang mempelajari perkembangan fisik spesies manusia. Hal ini memainkan peran penting dalam paleoantropologi (studi tentang asal-usul manusia) dan dalam antropologi forensik (analisis dan identifikasi jenazah manusia untuk tujuan hukum). Ini mengacu pada manusia antropometri (ukuran tubuh), genetika manusia (antropologi molekul) dan ilmu tulang manusia (studi tentang tulang) dan termasuk neuroanthropology, studi tentang evolusi otak manusia, dan budaya sebagai adaptasi terhadap lingkungan neurologis.

Dalam dua abad terakhir, ilmu antropologi biologis telah terlibat dalam berbagai kontroversi. Pencarian untuk asal-usul manusia didampingi oleh perdebatan evolusi dan teori-teori ras yang beragam. Ada berbagai upaya untuk mengkorelasikan tubuh manusia dengan ciri-ciri psikologis seperti jenis kecerdasan, kriminalitas dan kepribadian.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2304466-pengertian-antropologi-biologi/#ixzz2NEXSmNWK

Ras

Ras adalah Sebuah kategori dalam antropologi fisik untuk menentukan kelompok orang dari asal yang sama ditandai oleh serangkaian ciri-ciri morfologi umum. Dalam pemikiran antropologi sosial dan politik Zaman Imperialisme, alat kategorisasi diterapkan unscientifi Cally untuk menandai sosial, macam budaya, politik, ekonomi, psikologis, dan lain ketidaksetaraan di antara kelompok orang. Dalam kedua kasus konsep ini sangat berhubungan dengan pengertian kebudayaan, populasi, etnis, dan bahasa. Perbedaan morfologis antara orang-orang tercatat dalam filsafat alam kuno, perwakilan utama yang percaya bahwa keanehan eksternal manusia tercermin karakter, kecerdasan, budaya, dan kemampuan mental dari pembawa mereka. Asumsi ini secara luas digambarkan dalam kontak dari Yunani Kuno dan Romawi dengan dunia barbar.

Pada Era Penemuan Besar, tradisi memiliki  influence menyedihkan pada pengobatan penduduk asli wilayah yang baru saja dibuka di bagian utara dan selatan Amerika, Afrika Selatan dan bagian timur Asia. Sama, pemeliharaan perdagangan budak melahirkan serangkaian upaya untuk menuduh dan menjelaskan superioritas Eropa atas subyek kolonial mereka, seperti di Amerika Serikat berpikir rasis dan rasialis menjadi bagian integral dari perjuangan politik pengumpulan antara pemilik budak dan perbudakan. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa diskriminasi rasial tidak pernah unik untuk perwakilan dari peradaban Eropa. Diferensiasi sosial ras ditentukan adalah umum pada zaman sebelum kolonial Afrika, Asia, dan India. Di Afrika itu membantu untuk mempertahankan budak berbasis kerajaan.
Pada abad kesembilan belas di Eropa, ide-ide Carl Linnaeus, Charles Darwin, dan Thomas Huxley membawa gelombang baru memperhatikan konsep ras dalam pemikiran ilmiah dan sosial. Dua utama tren dikembangkan: ras klasifikasinya kation dan penjelasan dari perbedaan spesifik c. Selama paruh kedua abad ini, tren yang terakhir itu sendiri dibagi menjadi dua kecenderungan, satu dihubungkan dengan pemeriksaan faktor yang berbeda mempengaruhi pada pembentukan sifat morfologi yang aneh, yang lain berkonsentrasi pada propagasi dari versi revisi teori rasial. Semua yang terakhir itu didasarkan pada keprihatinan umum dengan menelusuri perbedaan budaya dan kesenjangan sosial dan politik di kalangan masyarakat untuk faktor menentukan ras. Terutama penting adalah Joseph-Arthur Gobineau, yang merumuskan ide-ide tentang peran deterministik dari perbedaan ras dalam sejarah umat manusia. Berdasarkan tesisnya tentang ketimpangan bawaan karakteristik mental dan kapasitas untuk membuat, memahami dan memelihara warisan budaya, Gobineau percaya pada keunggulan ras Arya yang disebut lebih dari ras lain dan terhubung dengan semua peradaban kuno bangsa Arya, beralih ke berbagai kation falsifi dalam upaya. Gobineau ide yang kemudian diintegrasikan ke dalam mitologi rasial Nazi Jerman. Arah lain terhubung spesifik Cally dengan perlakuan terhadap penduduk kulit hitam sub-Sahara Afrika. Tesis ini, untuk kali terlebih fi ketat dirumuskan oleh J. Gent pada pertengahan 1860-an, diciptakan alasan untuk studi lanjut dalam bidang ini perwakilan dari Darwinisme Sosial, yang menggunakan rasisme sebagai argumen penting dalam mendukung karakter purba ketimpangan sosial dan sosial perjuangan. Dicampur dengan keserakahan materi yang menyertainya Eropa, Amerika, dan ekspansi Jepang, itu memicu semangat yang slogan kekaisaran seperti Manifest Destiny, Beban Man Putih 's, dan misi civilisatrice yang disebarkan dan yang paling virulen-bentuk seperti di Raja Leopold Kongo -memiliki implikasi genosida.
Pengertian ras menurut para ahli
1.    Gill dan Gilbert
Ras merupakan pengertian biologis yang menjelaskan sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakteristik fisik yang dihasilkan melalui proses reproduksi 
2.
    Daljoeni
Ras Adalah:
A.Suatu kategori tertentu dari sesorang yang bias superior maupun inferior, yang ditandai oleh karakteristik fisik, seperti warna kulit, tekstur rambut, dan lipatan mata
            B. Pengelompokan manusia berdasarkan karakteristik biologis, misal: kaukasoid, mongoloid, negroid , australoid  dan indian
3. Banton (1967), ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini menyangkut aspek biologis (ciri fisik, warna kulit, bentuk tubuh, dll) dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaan yang dilakukan).
4. Grosse, ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan yang lain.
5. Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.
6. Haldane, ras adalah Sebuah kelompok yang berbagi kesamaan satu set karakter tertentu fisik bawaan dan asal geografis dalam area tertentu itu.
7.Horton dan Hunt (1987), ras adalah suatu kelompok manusia yang agaka berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dari segi ciri fisik bawaan.
8.Dunn dan Dobshansky,ras adalah populasi yang dibedakan oleh persamaan gen /kategori individu secara turun-temurun memiliki cirri-ciri fisik dan biologis tertentu, ras memiliki pengertian secara biologis dan fisik serta tidak termasuk sifat-sifat budayanya.
9.Koentjaningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai cirri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar (bersifat jasmani)
Kata “ras” berasal dari bahasa Prancis-Italia “razza” yang artinya pembedaan variasi penduduk berdasarkan tampilan fisik (bentuk dan warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk mata, dan bentuk tubuh. Umumnya ras dibagi menjadi 3: mongoloid, kaukasian dan negroid.
Selain itu pengertian ras kadangkala mengacu pada pemilikan perangai, pemilikan kualitas perangai/sikap kelompok tertentu, menyatakatan kehadiran penduduk dari geografis tertentu. Bisa juga ras mengacu pada tanda-tanda aktivitas sebuah kelompok yang mempunyai gagasan, ide dan cara berpikir tertentu. Ras juga sering dikaitkan dengan masalah keturunan, keluarga,klan dan hubungan kekeluargaan sebuah kelompok
Tapi secara umum Ras adalah pengelompokan berdasarkan cirri biologis, bukan berdasarkan cirri-ciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan penduduk suatu daerah yang mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.
A.L. Krober membagi ras di dunia menjadi:
a). Ras Mongoloid (Berkulit Kuning), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
b). Ras Negroid (Berkulit Hitam), yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: African Negroid, Negroto, Melanesian
c). Ras Kaukasoid (Kulit Putih), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: Nordic,Alpine, Mediteranian, Indic.
d). Ras Khusus Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan, ras ini antara lain : Bushman, Veddoid, Australoid, Polynesian, Ainu.
Penduduk indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bali, dan lain-lain) sebagian masuk ras Mongoloid, tepatnya malayan Mongoloid. Khusus untuk maluku dan papua, hampir semua penduduknya masuk ras Negroid (malenesia).
Oleh para pakar Ras Manusia disebut karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya.

Secara tradisional oleh para pakar dibedakan ada tiga ras utama yaitu:

* Ras Kulit Hitam
* Ras Kulit Putih
* Ras Kulit Kuning

Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata pembagian ras manusia dapat dikategorikan secara lebih rinci lagi menjadi:


* Ras Khoisan (orang Bushmen atau Hottentot dari Afrika Selatan)
* Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara "Asli", orang Papua, dan orang Australia)
* Ras Negroid (Kulit Hitam)
* Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
* Ras Mongoloid (Kulit Putih)

Pembagian baru ini tidak hanya melihat ke warna kulit saja tetapi juga melihat aspek-aspek lainnya. Ternyata anggota "tertua" ras manusia berada di antara kaum Khoisan, mereka juga berbeda dengan kaum kulit hitam dari Afrika lainnya. Sementara itu sebenarnya hanya ada dua perbedaan utama, yaitu orang Afrika dan orang non-Afrika. Kemudian orang-orang berkulit hitam di daerah Asia Tenggara yang pada zaman dahulu kala mendiami seluruh India Selatan, Asia Tenggara sampai ke Australia, ternyata setelah DNA-nya diteliti lebih mirip dengan orang dari ras Mongoloid daripada Negroid, meski banyak yang berambut keriting dan berkulit hitam. Kesimpulan yang bisa ditarik ialah hanya bahwa pengetahuan kita mengenai ras manusia masih diliputi banyak ketidakjelasan.

Ras Australoid adalah nama ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia.

Untuk kelompok di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras ini.

Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam dan bahkan menjurus putih.

Ras Kaukasoid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.

Anggota ras Kaukasoid biasa disebut "berkulit putih", namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.





Ras Khoisan adalah ras manusia yang mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan Afrika Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras ini adalah ras yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang pertama yang berpisah dari ras utama manusia lainnya.

Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.

Anggota ras Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.

Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid.

Ras Negroid adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah.

Ciri khas utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut keriting. Meski begitu anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.
(Macam Macam Ras Yang ada di Indonesia Berdasarkan Penyebarannya) – Berikut ini adalah jenis – jenis ras yang ada di Indonesia berdasarkan zaman;
1. Zaman Es
Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat (berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur (berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur).
2. Tahun 2000 SM sampai Awal Abad ke-20
a. Ras Negroid
Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia, mendiami Papua.
b. Ras Weddoid
Gelombang migrasi penduduk yang kedua
, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
c. Melayu Tua (Proto Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.

d. Melayu Muda (Deutro Melayu)

Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan Sulawesi.


1) Australoid, yaitu penduduk asli Australia (Aborigin).
2) Mongoloid, yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika,
    meliputi:
a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur);
b) Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia,  Filipina, dan penduduk asli Taiwan);
c) American Mongoloid (penduduk asli Amerika).
3) Kaukasoid, yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia, antara lain:
a) Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);
b) Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);
c) Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran);
d) Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)
4) Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, antara lain:
a) African Negroid (Benua Afrika);
b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina);
c) Melanesian (Irian dan Melanesia).
5) Ras-ras khusus, yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain:
a) Bushman  (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
b) Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan);
c) Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta
d) Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).
http://sendiko-33.blogspot.com/2012/09/pengertian-ras.html

Tradisi Lisan

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki Kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi yang dilakukan oleh manusia ada kalanya berupa penyampaian informasi, baik itu berupa informasi kekinian ataupun sebagai bentuk penyampaian informasi atas warisan masa lalu. Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan, bukan berarti mereka tidak punya kemampuan untuk merekam dan mewariskan pengalaman masa lalunya. Walaupun belum mengenal tulisan, akan tetapi proses pewarisan atas pengalaman masa lalu tersebut dilakukan secara lisan, proses pewarisan pengalaman masa lalu secara lisan tersebut dikenal sebagai tradisi lisan. Tradisi lisan dapat di artikan sebagai kebiasaan atau adat yang berkembang dalam suatu komunitas masyarakat yang direkam dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui bahasa lisan. Dalam tradisi lisan terkandung kejadian – kejadian sejarah, adat istiadat, cerita, dongeng, peribahasa, lagu, mantra, nilai moral, dan nilai keagamaan. Perkembangan tradisi lisan terjadi dari mulut ke mulut sehingga menimbulkan banyak versi cerita. Menurut Suripan Sadi Hutomo (1991: 11), tradisi lisan itu mencakup beberapa hal, yakni (1) yang berupa kesusastraan lisan, (2) yang berupa teknologi tradisional, (3) yang berupa pengetahuan folklore di luar pusat-pusat istana dan kota metropolitan, (4) yang berupa unsur-unsur religi dan kepercayaan folklore di luar batas formal agama-agama besar, (5) yang berupa kesenian folklore di luar pusat-pusat istana dan kota metropolitan, dan (6) yang berupa hukum adat. Pudentia (1999: 32) memberikan pemahaman tentang hakikat kelisanan (orality) sebagai berikut: Tradisi lisan (oral tradition) mencakup segala hal yang berhubungan dengan sastera, bahasa, sejarah, biografi, dan berbagai pengetahuan serta jenis kesenian lain yang disampaikan dari mulut ke mulut. Jadi, tradisi lisan tidak hanya mencakup ceritera rakyat, teka-teki, peribahasa, nyanyian rakyat, mitologi, dan legenda sebagaimana umumnya diduga orang, tetapi juga berkaitan dengan sistem kognitif kebudayaan, seperti: sejarah, hukum, dan pengobatan. Tradisi lisan adalah “segala wacana yang diucapkan/disampaikan secara turun-temurun meliputi yang lisan dan yang beraksara” dan diartikan juga sebagai “sistem wacana yang bukan beraksara.” Tradisi lisan tidak hanya dimiliki oleh orang lisan saja. Implikasi kata “lisan” dalam pasangan lisan-tertulis berbeda dengan lisan-beraksara. Lisan yang pertama (oracy) mengandung maksud ‘keberaksaraan bersuara’, sedangkan lisan kedua (orality) mengandung maksud kebolehan bertutur secara beraksara. Kelisanan dalam masyarakat beraksara sering diartikan sebagai hasil dari masyarakat yang tidak terpelajar; sesuatu yang belum dituliskan; sesuatu yang dianggap belum sempurna/matang, dan sering dinilai dengan kriteria keberaksaraan. Dalam tradisi lisan, peranan orang yang dituakan seperti kepala suku atau ketua adat sangat penting. Mereka diberi kepercayaan oleh kelompoknya untuk memelihara dan menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Satu kelompok masyarakat dengan nilai, norma, tradisi, adat dan budaya yang sama akan mempunyai jejak – jejak masa lampaunya. Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan jejak-jejak masa lampaunya disebarluaskan dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya secara lisan sehingga menjadi bagian dari tradisi lisan. Karya-karya dalam tradisi lisan merupakan bagian dari sebuah folklore

 http://kaharismakawijaya.wordpress.com/2012/07/16/apakah-yang-dimaksud-dengan-tradisi-lisan-5/

ETNOSENTRISME

Etnosentrisme adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
Sebab-sebab Munculnya Etnosentrisme di Indonesia
Salah satu faktor yang mendasar yang menjadi penyebab munculnya etnosentrisme di Bangsa ini adalah budaya politik masyarakat yang cenderung tradisional dan tidak rasionalis. Budaya politik masyarakat kita masih tergolong budaya politik subjektif Ikatan emosional –dan juga ikatan-ikatan primordial- masih cenderung menguasai masyarakat kita. Masyarakat kita terlibat dalam dunia politik dalam kerangka kepentingan mereka yang masih mementingkan suku, etnis, agama dan lain-lain. Aspek kognitif dan partisipatif masih jauh dari masyarakat kita.
Salah satu faktor yang juga menjadi penyebab munculnya masalah etnosentrisme adalah pluralitas Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan. Pluralitas masyarakat Indonesia ini tentu melahirkan berbagai persoalan. Setiap suku, agama, ras dan golongan berusaha untuk memperoleh kekuasaan dan menguasai yang lain. Pertarungan kepentingan inilah yang sering memunculkan persoalan-persoalan di daerah.
Contoh Etnosentrisme di Indonesia
                Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.

Contoh yang lain adalah kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggaan.
   http://mbahkarno.blogspot.com/2012/10/contoh-etnosentrisme-di-indonesia.html

PLURALISME

Istilah plural atau majemuk sebenarnya berbeda dengan pengertian heterogen. Majemuk atau plural itu merupakan lawan dari kata singular atau tunggal. Sehingga, masyarakat plural itu bukan masyarakat yang tunggal. Masyarakat tunggal merupakan masyarakat yang mendukung satu sistem kebudayaan yang sama, sedangkan pada masyarakat plural, di dalamnya terdapat lebih dari satu kelompok baik etnik maupun sosial yang menganut sistem kebudayaan (subkultur) berbeda satu dengan yang lain. Sebuah masyarakat kota, mungkin tepat disebut sebagai masyarakat heterogen, sepanjang meskipun mereka berasal dari latar belakang SARA (sukubangsa, agama, ras, atau pun aliran/golongan-golongan) yang berbeda, tetapi mereka tidak mengelompok berdasarkan SARA tersebut.  Heterogen lawan dari kondisi yang disebut homogen. Disebut homogen kalau anggota masyarakat berasal dari SARA yang secara relatif sama. Disebut heterogen kalau berasal dari SARA yang saling berbeda, namun –sekali lagi– mereka tidak mengelompok (tersegmentasi) berdasarkan SARA tersebut.

Pluralisme Sosial

Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.
Pluralisme dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.
Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan politik dan keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.
Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang lebih baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-situasi di mana pluralisme adalah penting ialah: perusahaan, badan-badan politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.

Pluralisme Ilmu Pengetahuan

Bisa diargumentasikan bahwa sifat pluralisme proses ilmiah adalah faktor utama dalam pertumbuhan pesat ilmu pengetahuan. Pada gilirannya, pertumbuhan pengetahuan dapat dikatakan menyebabkan kesejahteraan manusiawi bertambah, karena, misalnya, lebih besar kinerja dan pertumbuhan ekonomi dan lebih baiklah teknologi kedokteran.
Pluralisme juga menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran universalnya masing-masing.

Pluralisme Agama

Pluralisme Agama (Religious  Pluralism) adalah istilah khusus dalam kajian agama­-agama. Sebagai ‘terminologi  khusus’, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan dengan makna istilah ‘toleransi’, ‘saling menghormati’ (mutual  respect), dan sebagainya. Sebagai satu paham (isme), yang membahas cara pandang terhadap  agama-agama yang ada, istilah ‘Pluralisme Agama’ telah menjadi pembahasan panjang di kalangan para ilmuwan dalam studi agama­ agama (religious studies).

Pandangan Kristen

Paus  Yohannes  Paulus  II,  tahun  2000,  mengeluarkan  Dekrit Dominus  Jesus. Penjelasan ini, selain menolak paham Pluralisme Agama, juga menegaskan kembali  bahwa Yesus Kristus adalah satu­-satunya pengantara keselamatan Ilahi dan tidak ada orang yang bisa ke Bapa selain melalui Yesus.
Pluralisme Agama berkembang pesat dalam masyarakat Kristen-­barat disebabkan setidaknya oleh tiga hal: yaitu 
  1.  Trauma sejarah kekuasaan Gereja di Abad Pertengahan dan konflik Katolik­-Protestan, 
  2. Problema teologis Kristen, dan
  3.  Problema Teks Alkitab
Dalam tradisi Kristen, dikenal ada tiga cara pendekatan atau cara pandang teologis terhadap  agama lain. 
  • eksklusivisme, yang memandang hanya orang-orang yang mendengar dan menerima Alkitab yang akan diselamatkan. Di luar itu, ia tidak selamat. 
  • inklusivisme,  yang berpandangan, meskipun  Kristen  merupakan agama  yang  benar,  tetapi  keselamatan  juga  mungkin  terdapat  pada  agama  lain. 
  • pluralisme, yang memandang semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju inti dari realitas agama. Dalam pandangan Pluralisme Agama, tidak ada agama yang dipandang lebih superior dari agama lainnya. Semuanya dianggap sebagai jalan yang sama­-sama sah menuju Tuhan.

Pandangan Islam

Pada tanggal 28 Juli 2005, MUI menerbitkan fatwa yang melarang pluralisme. Dalam fatwa tersebut, pluralisme agama,sebagai obyek persoalan yang ditanggapi, didefinisikan sebagai:
"Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".
Dengan demikian, MUI menyatakan bahwa Pluralisme dalam konteks yang tertera tersebut bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
Dengan adanya definisi pluralisme yang berbeda tersebut, timbul polemik panjang mengenai pluralisme di Indonesia.

Pandangan Hindu

Setiap kali orang Hindu mendukung Universalisme Radikal, dan secara bombastik memproklamasikan bahwa “semua agama adalah sama”, dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai. (Dr. Frank Gaetano Morales, cendekiawan Hindu).
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pluralisme

ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA

A. PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI ASAL USUL MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA
1. Prof. Dr. H. Kern dengan Teori Imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia (Campa, Kochin China dan Kamboja) . Hal ini didukung oleh adanya perbandingan bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia yang akar bahasanya adalah bahasa Austronesia.
2. Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Pendapat ini didkukung oleh adanya artefak-artefak yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ada di daratan Asia.
3. Moh. Yamin, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Dia melihat bahwa banyak penemuan artefak maupun fosil tertua di Indonesia dalam jumlah yang besar.
4. Drs. Moh Ali, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan.
5. NJ. Krom, berpendapat bahwa asal-usul bangsa Indoensia berasal dari daerah Cina Tengah.
6. Dr. Brandes, mengatakan bahwa bangsa yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa di daerah yang terbentang dari sebelah Utara Formosa, sebelah Barat Madagaskar, sebelah Selatan Pulau Jawa-Bali, sebelah Timur sampai tepi Barat Amerika melalui perbandingan bahasa.
7. Pendapat beberapa ahli, mengatakan bahwa masyarakat yang menempati wilayah-wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Nenek moyang bangsa Indonesia datang melalui dua gelombang yaitu:
a. Proto Melayu (Melayu Tua), merupakan orang Austronesia yang pertamakali datang ke Indonesia sekitar tahun 1500 SM melalui jalur Barat (Malaysia-Sumatera) dan jalur Timur (Philipina-Sulawesi) dengan membawa kebudayaan kapak persegi (Jalur Barat) dan kapak lonjong (jalur Timur) Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah:
Suku Dayak, Toraja, Batak, Papua dsb.
 b. Deutro Melayu ( Melayu Muda ), masuk ke wilyah Indonesia sekitar 400-300 SM melalui jalur Barat, dengan membawa kebudayaan Logam, seperti : Nekara ( Moko ), Kapak corong, juga mengembangkan kebudayaan Megalitik. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Deutro Melayu adalah : Jawa, Melayu dan Bugis.

B. PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DAN HASIL BUDAYA MANUSIA PURBA DI INDONESIA
1. Jenis Manusia Purba di Indonesia
a. Meganthropus Palaeojavanicus Merupakan jenis manusia besar tertua di Pulau Jawa. Ditemukan di daerah Sangiran pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald. Hasil temuannya berupa rahang atas dan bawah.
b. Pithecanthropus 
1). Mojokertensis (Robustus) 
2). Erectus
c. Homo Sapiens
1). Homo Soloensis
2). Homo Wajakensis.
2. Hasil Budaya manusia purba
a. Kebudayaan Material (Kebendaan)
Berupa alat-alat yang dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil kebudayaan mereka pada masa berburu dan mengumpulkan makanan seperti : Kapak genggam,alat serpih dan alat tulang/tanduk. Sedangkan pada masa bercocok tanam berupa Kapak genggam Sumatra ( Pabble ), Kapak Pendek ( Bache Courte ), flakes, dsb. Dan pada masa Perundagian berupa alat-alat dari logam seperti : Kapak corong ( Kapak sepatu ), Nekara, Bejana Perunggu, perhiasan dan manik-manik dari perunggu.
b. Kebudayaan Immaterial (Rohani)
Munculnya sistem kepercayaan dalam kehidupan manusia berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan melalui penemuan penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal, kemudian berubah menjadi pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok tanam (Animisme dan dinamisme), terlihat dengan adanya hasil kebudayaan megalitik. Dalam perkembangan selanjutnya manusia menyadari dan merasakan adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan Tuhan (Monotheisme).



Sumber :  http://syariefismail38.blogspot.com/

Sepuluh Bahasa yang Sering Digunakan di Dunia



10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasionalBAHASA bisa dibilang merupakan salah satu anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Bayangkan jika di dunia ini tidak ada bahasa atau hanya ada 1 bahasa saja, apakah mungkin para ilmuwan bisa menciptakan penemuan-penemuan penting? Lalu, ada berapa sebenarnya jumlah bahasa di dunia? Menurut Ethnologue, saat ini ada sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan orang di seluruh dunia. Jumlah ini tentu saja masih diragukan keakuratannya karena tiap hari ada bahasa baru yang mungkin muncul, sebaliknya ada pula bahasa yang punah. Kita sebagai orang Indonesia bolehlah sedikit berbangga karena  ternyata bahasa Indonesia masuk dalam 10 besar bahasa yang memiliki  jumlah penutur terbanyak di dunia. Hmmm....jadi ada berapa banyak jumlah penutur bahasa Indonesia? Jawabannya, silahkan ikuti daftar 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di dunia yang dimulai dari urutan:

1. Bahasa Mandarin

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Tak salah lagi, Bahasa Mandarin adalah bahasa yang paling banyak dituturkan orang di seluruh dunia. Jumlah penduduk di China/Tiongkok saat ini diperkirakan hampir mencapai 1,4 milyar juta jiwa. Dari jumlah ini, semuanya diwajibkan bertutur kata resmi dalam satu bahasa yaitu Bahasa Mandarin. Belum lagi, para imigran Tionghoa di berbagai penjuru dunia yang setia menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa sehari-harinya.

Asal-usul kata Mandarin
Kata mandarin dalam bahasa Indonesia sendiri sepertinya diserap dari bahasa Inggris yang mendeskripsikan bahasa Cina juga sebagai bahasa Mandarin. Namun sebenarnya, kata Mandarin ini diserap bahasa Inggris dari bahasa Cina sendiri. Mandarin secara harfiah berasal dari sebutan orang asing kepada pembesar-pembesar Dinasti Qing di zaman dulu. Dinasti Qing adalah dinasti yang didirikan oleh suku Manchu, sehingga pembesar-pembesar kekaisaran biasanya disebut sebagai Mandaren (Hanzi: 滿大人) yang berarti Yang Mulia Manchu. Dari sini, bahasa yang digunakan oleh para pejabat Manchu waktu itu juga disebut sebagai bahasa Mandaren. Penulisannya berevolusi menjadi Mandarin di kemudian hari.
  • Jumlah penutur: sekitar 1,5 milyar jiwa.
  • Jenis aksara: Karakter Cina
  • Negara penutur: Cina dan komunitas keturunan Cina lainnya di seluruh dunia. Bahasa resmi PBB.
  • Untuk menyapa dalam bahasa Mandarin, ucapkan "Ni hao" (Nee HaOW)
 2. Bahasa Inggris

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Nah, ini dia bahasa paling populer di dunia sekaligus bahasa yang paling banyak diadopsi menjadi bahasa resmi di beberapa negara dan organisasi internasional. Tercatat ada 53 negara dan 10 organisasi internasional yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Selain itu, hampir semua negara di dunia menerapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa nasionalnya masing-masing.
  • Jumlah penutur: sekitar 500 juta jiwa
  • Jenis aksara: Latin
  • Negara penutur: Inggris Raya, AS, Afrika Selatan, Antigua & Barbuda, Australia, Bahama, Bangladesh, Barbados, Belize, Botswana, Brunei Darussalam,  Dominika, Ethiopia, Eritrea, Fiji, Filipina, Gambia, Ghana, Grenada, Guyana, Hong Kong, India, Irlandia, Jamaika, Kamerun, Kanada, Kenya, Kiribati, Lesotho, Liberia, Malawi, Maladewa, Malta, Marshall Kepulauan, Maritius, Micronesia, Namibia, Nauru, Nigeria, Pakistan, Palau, Papua Nugini, Rwanda, Saint Kitts & Nevs, Saint Lucia, Saint Vincent & Grenada, Samoa, Selandia Baru, Seychelles, Sierra Leone, Singapura, Solomon Kepulauan, Somalia, Sri Lanka, Swaziland, Tanzania, Tonga, Trinidad & Tobago, Tuvalu, Uganda, Vanuatu, Zambia, Zimbabwe. Organisasi Internasional: PBB, Uni Eropa, Persemakmuran, CoE, NATO, NAFTA, OAS, OIC, PIF, UKUSA, dll.
 3. Bahasa Hindi

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

India memang unik! Bayangkan saja, negara ini punya penduduk terbanyak kedua di dunia, film-film Bollywood, Taj Mahal, Raja Asoka yang Agung, Mahatma Gandhi.... ehh, ternyata India tidak memiliki bahasa nasional resmi. Bahasa Hindi yang dituturkan oleh sebagian besar masyarakat India hanya diakui sebagai bahasa resmi sehari-hari bersama bahasa Inggris dan bukan sebagai bahasa nasional oleh konsitusinya.
  • Jumlah penutur: sekitar 497 juta
  • Jenis aksara: Devanagari
  • Negara penutur: India, AS (100.000 jiwa), Mauritius (685.170 jiwa), Afrika Selatan (890.292), Yaman (232.760 jiwa), Uganda (147.000 jiwa), Singapura (5.000 jiwa), Selandia Baru (20.000 jiwa), Jerman (30.000 jiwa), Fiji, Nepal, Suriname, Trinidad & Tobago, Guyana dan Uni Emirat Arab.
  • Untuk menyapa dalam bahasa Hindi, ucapkan “Namaste” (Nah-MAH-stay).
 4. Bahasa Spanyol

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Setelah Portugal menguasai jalur-jalur maritim di Asia, Afrika dan Amerika pada abad ke 15, gantian Spanyol yang mendominasi wilayah-wilayah tersebut sejak abad ke 16 dan 17. Akibatnya, banyak kebudayaan Spanyol yang tertancap kuat di sana. Saat ini, Bahasa Spanyol banyak dipakai sebagai bahasa resmi negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan. Selain itu, bahasa Spanyol juga banyak dituturkan di beberapa negara bagian Amerika Serikat yang berbatasan dengan Meksiko. Bahkan beberapa kosa kata bahasa Inggris dipinjam dari bahasa Spanyol seperti tornado, bonanza, patio, quesadilla, Enchilada, dan taco grande supreme, dll.
  • Jumlah penutur: sekitar 400 juta
  • Jenis aksara: Latin
  • Negara penutur: Spanyol, Argentina, Bolivia, Chile, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, Guinea Katulistiwa, Guatemala, Honduras, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Mexico, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Puerto Rico, Uruguay, Venezuela
  • Untuk menyapa dalam bahasa Spanyol, ucapkan: “Hola”.
 5. Bahasa Arab

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa tertua di dunia dan merupakan bahasa yang digunakan dalam Al Qur’an. Bahasa Arab banyak meminjamkan kosa katanya ke sejumlah bahasa di Eropa utamanya bahasa Spanyol, Portugis dan Sisilia. Bahasa Arab, seperti juga bahasa Ibrani dan Persia memakai sistem penulisan aksara dari kanan ke kiri. Sejak tahun 1974, bahasa Arab digunakan sebagai salah satu bahasa resmi di PBB.
  • Jumlah penutur: sekitar 300 juta orang
  • Jenis aksara: Arab
  • Negara penutur: Arab Saudi, Aljazair, Bahrain, Chad, Komoro, Djibouti, Mesir, Eritrea, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Niger, Oman, Palestina, Qatar, Somalia, Sudan, Syria, Tunisia, Uni Emirat Arab, Sahara Barat, Yaman, Mauritania, Senegal, Mali. Bahasa resmi PBB
  • Untuk menyapa dalam bahasa Arab, ucapkan; Assalammualaikum Wr Wb.
 6. Bahasa Rusia

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Mikhail Gorbachev, Vladimir Putin, Roman Abramovich, Anna Kournikova, dan si cantik Maria Sharapova adalah para penutur bahasa Rusia yang kita sudah kenal lewat berbagai pemberitaan media. Namun, selain mereka tentu saja ada 270-an juta orang lainnya yang menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi.
  • Jumlah penutur: sekitar 278 juta jiwa
  • Jenis aksara: Cyrillic
  • Negara penutur: Rusia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Moldova. Bahasa resmi PBB
  • Untuk menyapa dalam bahasa Rusia, ucapkan: “Zdravstvuite” (ZDRAST-vet-yah)
 7. Bahasa Melayu  (termasuk Bahasa Indonesia)

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu...  Bahasa Indonesia yang termasuk dalam rumpun bahasa Melayu ternyata berada pada urutan ke 7 dengan jumlah penutur sekitar 259 juta orang. Hitungan kasar ini didapatkan dari perkiraan jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 yang mencapai 230 juta jiwa ditambah penduduk Malaysia 28 juta, penduduk Brunei 388 ribu serta sebagian kecil penduduk Thailand, Singapura dan Timor Timur. Jumlah ini mungkin bisa bertambah karena sejak tahun 2007 Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa resmi kedua di Vietnam.

Fakta menarik tentang bahasa Indonesia:
  • Bahasa Indonesia menduduki peringkat 3 di Asia dan peringkat ke 26 di dunia dalam hal Tata bahasa terumit di dunia.
  • Bahasa Indonesia juga mendunia di dunia maya, buktinya wikipedia berbahasa Indonesia telah menduduki  peringkat 26 dari 250 wikipedia berbahasa asing di dunia dan peringkat 3 di Asia setelah bahasa Jepang dan Mandarin, selain itu bahasa Indonesia menjadi bahasa ke 3 yang paling banyak digunakan dalam postingan blog di wordpress.
 8. Bahasa Portugis

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Portugal memang hanyalah sebuah negara yang kecil dan bisa dikatakan salah satu negara miskin di Eropa. Namun pada abad ke 15, Portugal merupakan bangsa yang besar karena merekalah yang pertama-tama melakukan penjelajahan maritim ke berbagai penjuru dunia. Berkat jasa para penjelajah seperti Vasco da Gama, Henry the Navigator, Afonso de Albuquerque dan Pedro Álvares Cabral, Portugal menguasai wilayah-wilayah penting di Asia, Afrika dan Amerika Selatan dan kemudian menanamkan pengaruh kebudayaannya di sana.
  • Jumlah penutur: sekitar 240 juta jiwa
  • Jenis Aksara: Latin
  • Negara Penutur: Portugal, Brazil, Angola, Cape Verde, Timor Timur, Guinea-Bissau, Makau, Mozambique, São Tomé e Príncipe.
  • Untuk menyapa dalam bahasa Portugis, ucapkan: “Bom dia” (Bohn DEE-ah).
 9. Bahasa Bengali

10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Bangladesh adalah sebuah negara dengan wilayah geografis yang kecil, tapi jumlah penduduknya mencapai 162 juta orang. Bahasa resmi Bangladesh adalah Bahasa Bengali. Karena wilayah Bangladesh hampir seluruhnya berbatasan dengan India maka jumlah penutur bahasa Bengali meluas hingga ke beberapa wilayah India.
  • Jumlah penutur: Sekitar 230 juta jiwa
  • Jenis Aksara: Bengali
  • Negara Penutur: Bangladesh, India
  • Untuk menyapa dalam bahasa Bengali, katakan “Ei Je” (EYE-jay).
 10. Bahasa Perancis


10 bahasa besar dunia, 10 bahasa dengan pengguna terbanyak, 10 bahasa internasional, peringkat bahasa, jumlah pengguna bahasa di dunia, sejarah bahasa mandarin, peta pengguna bahasa, bahasa-bahasa internasional

Bahasa yang sering disebut-sebut sebagai bahasa paling romantis di dunia ini selain digunakan di Perancis juga menjadi bahasa resmi di beberapa negara yang pernah dijajahnya. Bahasa Perancis juga adalah salah satu bahasa resmi di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) selain bahasa Inggris, Mandarin, Rusia, Spanyol dan Arab.
  • Jumlah penutur: sekitar 200 juta jiwa
  • Jenis Aksara: Latin
  • Negara Penutur: Perancis,  Monaco, Kanada, Swiss, Belgia, Luxemburg, Benin, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Afrika Tengah, Chad, Komoro, Kongo/Zaire, Pantai Gading, Djibouti, Guinea, Guinea Katulistiwa, Gabon, Guernsey, Madagaskar, Mali, Mauritius, Niger, Rwanda, Senegal, Seychelles, Togo, Haiti, Lebanon, Kaledonia Baru, Vanuatu. Polynesia, Martinique, Guadalupe. Bahasa resmi PBB.
  • Untuk menyapa dalam bahasa Perancis, ucapkan: "Bonjour" (bone-JOOR).
 sumber: http://www.asal-usul.com/2010/06/10-bahasa-paling-banyak-digunakan-dunia.html