Etnografi berasal dari 2 kata yaitu ethnos artinya bangsa, dan graphy atau grafien artinya gambaran atau uraian. Jadi, etnografi adalah
uraian atau gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu tempat dan di suatu
waktu. Gambaran bangsa-bangsa tersebut meliputi adat istiadat, susunan
masyarakat, bahasa,
peralatan yang digunakan, aktivitas ekonominya dan gambaran fisik
bangsa tersebut, misalnya warna kulit, tinggi badan, rambut, bentuk muka
dan sebagainya.
Uraian tentang adat istiadat suatu suku bangsa sebenarnya
telah ada beberapa abad sebelum masehi, seperti yang ditulis oleh Herodotus di abad V SM yaitu orang yunani yang menulis tentang orang bangsa Mesir, I Tsing di
abad VII M yang menulis tentang perjalanannya ke berbagai daerah baik
yang ada di cina, maupun di luar cina. Penulis etnografi dari Arab
tercatat Ibnu Khaldun, ia menulis tentang berbagai suku bangsa di luar bangsa Arab. Selain itu, Ibnu Batutah banyak mengadakan perjalanan ke Asia tengah. Di masa romawi tercatat Tacitus dan Caisar, yang menulis tentang bangsa Germania dan Gana. Seorang pencatat adat kebiasaan bangsa asing lainnya adalah Marcopolo yang banyak menulis tentang kisah perjalanannya mengembara ke negara-negara di Asia.
Tulisan-tulisan yang dianggap penting karena mempengaruhi
lahirnya ilmu antropologi adalah tulisan-tulisan yang dibuat oleh orang
Eropa pada akhir abad XV dan awal XVI. Pada waktu itu, mereka mulai
berekspansi dengan mengadakan perjalanan ke Afrika, Asia, Oseania, dan Amerika.
Perjalanan itu dilakukan oleh para musafir, pelaut, pendeta penyiar
agama Nasrani Lapran-laporan para pegawai pemerintah bangsa Eropa yang
ditugaskan di daerah jajahan, dan para peneliti ilmu bumi (geografi)
serta ilmu alam yang mengadakan pembuktian teori-teorinya.
Deskripsi tentang suku bangsa tersebut banyak menarik
perhatian kalangan pelajar sehingga muncul anggapan-anggapan sebagai
berikut:
- Sebagian orang Eropa memandang bangsa-bangsa di luar Eropa itu dianggap sebagai manusia liar sehingga muncul istilah orang primitif dengan kebudayaan liar (savages).
- Sebagian orang Eropa memandang adanya orang-orang yang masih memiliki sifat-sifat baik yang masih murni, belum mendapatkan pengaruh-pengaruh jahat atau buruk yang ada di bangsa Eropa waktu itu.
- Sebagian lagi ada yang menganggap adat istiadat mereka aneh dan unik, sehingga muncul dorongan untuk mengumpulkan berbagai benda yang ada hubungannya dengan suku-suku bangsa tersebut, seperti alat-alat rumah tangga, senjata, hasil kesenian dan kerajinan. Benda-benda tersebut pada awalnya dikoleksi oleh kerajaan dan orang-orang kaya. Koleksi benda-benda tersebut disebut etnografika. Dari keberadaan benda-benda itu, muncul gagasan untuk diorganisir dalam suatu tempat yang dikenal dengan misium. Pada akhir abad XVIII, didirikan musium etnografi pertama tentang kebudayaan bangsa-bangsa di luar bangsa Eropa.
Sejak saat itu perhatian terhadap kebudayaan suku-suku bangsa di luar
Eropa terus meningkat. Pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa ada
perbedaan bentuk fisik manusia di muka bumi ini dan apa yang menyebabkan
munculnya perbedaan kebudayaan manusia. Keingintahuan itu mendorong
para ahli untuk mengadakan penelitian-penelitian secara ilmiah sehingga
muncul istilah etnologi.
Dalam penelitian etnografi, hasil-hasil pengamatan dan wawancara biasanya ditulis pada field notes dan diolah menjadi karangan etnografi, yang urutannya:
1. bahasa
2. sistem teknologi
4. organisasi sosial
5. sistem pengetahuan
6. kesenian
7. sistem religi
sumber :http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/11/pengertian-etnografi-dan-etnologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar