Pada Era Penemuan Besar, tradisi memiliki influence
menyedihkan pada pengobatan penduduk asli wilayah yang baru saja dibuka di
bagian utara dan selatan Amerika, Afrika Selatan dan bagian timur Asia. Sama,
pemeliharaan perdagangan budak melahirkan serangkaian upaya untuk menuduh dan
menjelaskan superioritas Eropa atas subyek kolonial mereka, seperti di Amerika
Serikat berpikir rasis dan rasialis menjadi bagian integral dari perjuangan
politik pengumpulan antara pemilik budak dan perbudakan. Perlu dicatat,
bagaimanapun, bahwa diskriminasi rasial tidak pernah unik untuk perwakilan dari
peradaban Eropa. Diferensiasi sosial ras ditentukan adalah umum pada zaman
sebelum kolonial Afrika, Asia, dan India. Di Afrika itu membantu untuk
mempertahankan budak berbasis kerajaan.
Pada abad kesembilan belas di Eropa, ide-ide Carl Linnaeus, Charles Darwin, dan Thomas Huxley membawa gelombang baru memperhatikan konsep ras dalam pemikiran ilmiah dan sosial. Dua utama tren dikembangkan: ras klasifikasinya kation dan penjelasan dari perbedaan spesifik c. Selama paruh kedua abad ini, tren yang terakhir itu sendiri dibagi menjadi dua kecenderungan, satu dihubungkan dengan pemeriksaan faktor yang berbeda mempengaruhi pada pembentukan sifat morfologi yang aneh, yang lain berkonsentrasi pada propagasi dari versi revisi teori rasial. Semua yang terakhir itu didasarkan pada keprihatinan umum dengan menelusuri perbedaan budaya dan kesenjangan sosial dan politik di kalangan masyarakat untuk faktor menentukan ras. Terutama penting adalah Joseph-Arthur Gobineau, yang merumuskan ide-ide tentang peran deterministik dari perbedaan ras dalam sejarah umat manusia. Berdasarkan tesisnya tentang ketimpangan bawaan karakteristik mental dan kapasitas untuk membuat, memahami dan memelihara warisan budaya, Gobineau percaya pada keunggulan ras Arya yang disebut lebih dari ras lain dan terhubung dengan semua peradaban kuno bangsa Arya, beralih ke berbagai kation falsifi dalam upaya. Gobineau ide yang kemudian diintegrasikan ke dalam mitologi rasial Nazi Jerman. Arah lain terhubung spesifik Cally dengan perlakuan terhadap penduduk kulit hitam sub-Sahara Afrika. Tesis ini, untuk kali terlebih fi ketat dirumuskan oleh J. Gent pada pertengahan 1860-an, diciptakan alasan untuk studi lanjut dalam bidang ini perwakilan dari Darwinisme Sosial, yang menggunakan rasisme sebagai argumen penting dalam mendukung karakter purba ketimpangan sosial dan sosial perjuangan. Dicampur dengan keserakahan materi yang menyertainya Eropa, Amerika, dan ekspansi Jepang, itu memicu semangat yang slogan kekaisaran seperti Manifest Destiny, Beban Man Putih 's, dan misi civilisatrice yang disebarkan dan yang paling virulen-bentuk seperti di Raja Leopold Kongo -memiliki implikasi genosida.
Pada abad kesembilan belas di Eropa, ide-ide Carl Linnaeus, Charles Darwin, dan Thomas Huxley membawa gelombang baru memperhatikan konsep ras dalam pemikiran ilmiah dan sosial. Dua utama tren dikembangkan: ras klasifikasinya kation dan penjelasan dari perbedaan spesifik c. Selama paruh kedua abad ini, tren yang terakhir itu sendiri dibagi menjadi dua kecenderungan, satu dihubungkan dengan pemeriksaan faktor yang berbeda mempengaruhi pada pembentukan sifat morfologi yang aneh, yang lain berkonsentrasi pada propagasi dari versi revisi teori rasial. Semua yang terakhir itu didasarkan pada keprihatinan umum dengan menelusuri perbedaan budaya dan kesenjangan sosial dan politik di kalangan masyarakat untuk faktor menentukan ras. Terutama penting adalah Joseph-Arthur Gobineau, yang merumuskan ide-ide tentang peran deterministik dari perbedaan ras dalam sejarah umat manusia. Berdasarkan tesisnya tentang ketimpangan bawaan karakteristik mental dan kapasitas untuk membuat, memahami dan memelihara warisan budaya, Gobineau percaya pada keunggulan ras Arya yang disebut lebih dari ras lain dan terhubung dengan semua peradaban kuno bangsa Arya, beralih ke berbagai kation falsifi dalam upaya. Gobineau ide yang kemudian diintegrasikan ke dalam mitologi rasial Nazi Jerman. Arah lain terhubung spesifik Cally dengan perlakuan terhadap penduduk kulit hitam sub-Sahara Afrika. Tesis ini, untuk kali terlebih fi ketat dirumuskan oleh J. Gent pada pertengahan 1860-an, diciptakan alasan untuk studi lanjut dalam bidang ini perwakilan dari Darwinisme Sosial, yang menggunakan rasisme sebagai argumen penting dalam mendukung karakter purba ketimpangan sosial dan sosial perjuangan. Dicampur dengan keserakahan materi yang menyertainya Eropa, Amerika, dan ekspansi Jepang, itu memicu semangat yang slogan kekaisaran seperti Manifest Destiny, Beban Man Putih 's, dan misi civilisatrice yang disebarkan dan yang paling virulen-bentuk seperti di Raja Leopold Kongo -memiliki implikasi genosida.
Pengertian
ras menurut para ahli
1.
Gill dan Gilbert
Ras merupakan pengertian biologis yang menjelaskan
sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakteristik fisik yang
dihasilkan melalui proses reproduksi
2. Daljoeni
Ras Adalah:
2. Daljoeni
Ras Adalah:
A.Suatu
kategori tertentu dari sesorang yang bias superior maupun inferior, yang
ditandai oleh karakteristik fisik, seperti warna kulit, tekstur rambut, dan
lipatan mata
B.
Pengelompokan manusia berdasarkan
karakteristik biologis, misal: kaukasoid, mongoloid, negroid , australoid
dan indian
3.
Banton (1967), ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang
dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini
menyangkut aspek biologis (ciri fisik, warna kulit, bentuk tubuh, dll) dan
aspek social (menyangkut peran dan kebiasaan yang dilakukan).
4.
Grosse, ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu
kesatuan karena memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan,
sehingga dapat di bedakan dari kesatuan yang lain.
5.
Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan
ciri-ciri jasmani karena diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak
diperhitungkan.
6.
Haldane, ras adalah Sebuah kelompok yang berbagi kesamaan satu set karakter
tertentu fisik bawaan dan asal geografis dalam area tertentu itu.
7.Horton dan Hunt (1987), ras adalah suatu kelompok manusia yang
agaka berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dari segi ciri fisik bawaan.
8.Dunn dan Dobshansky,ras adalah populasi yang dibedakan oleh persamaan
gen /kategori individu secara turun-temurun memiliki cirri-ciri fisik dan
biologis tertentu, ras memiliki pengertian secara biologis dan fisik serta
tidak termasuk sifat-sifat budayanya.
9.Koentjaningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan
berbagai cirri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar (bersifat
jasmani)
Kata “ras” berasal dari bahasa Prancis-Italia “razza” yang
artinya pembedaan variasi penduduk berdasarkan tampilan fisik (bentuk dan warna
rambut, warna mata, warna kulit, bentuk mata, dan bentuk tubuh. Umumnya ras
dibagi menjadi 3: mongoloid, kaukasian dan negroid.
Selain itu pengertian ras kadangkala
mengacu pada pemilikan perangai, pemilikan kualitas perangai/sikap kelompok
tertentu, menyatakatan kehadiran penduduk dari geografis tertentu. Bisa juga
ras mengacu pada tanda-tanda aktivitas sebuah kelompok yang mempunyai gagasan,
ide dan cara berpikir tertentu. Ras juga sering dikaitkan dengan masalah
keturunan, keluarga,klan dan hubungan kekeluargaan sebuah kelompok
Tapi secara umum Ras adalah
pengelompokan berdasarkan cirri biologis, bukan berdasarkan cirri-ciri
sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan penduduk suatu daerah
yang mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah
lain.
A.L. Krober membagi ras di dunia
menjadi:
a). Ras Mongoloid (Berkulit
Kuning), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka
bisa dibagi menjadi: Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
b). Ras Negroid (Berkulit
Hitam), yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Mereka bisa
dibagi menjadi: African Negroid, Negroto, Melanesian
c). Ras Kaukasoid (Kulit
Putih), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka
bisa dibagi menjadi: Nordic,Alpine, Mediteranian, Indic.
d). Ras Khusus Yang Tidak Dapat
Diklasifikasikan, ras ini antara lain : Bushman, Veddoid, Australoid,
Polynesian, Ainu.
Penduduk indonesia (Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, bali, dan lain-lain) sebagian masuk ras Mongoloid,
tepatnya malayan Mongoloid. Khusus untuk maluku dan papua, hampir semua
penduduknya masuk ras Negroid (malenesia).
Oleh para pakar Ras Manusia disebut
karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan satu kelompok
dari kelompok lainnya.
Secara tradisional oleh para pakar dibedakan ada tiga ras utama yaitu:
* Ras Kulit Hitam
* Ras Kulit Putih
* Ras Kulit Kuning
Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata pembagian ras manusia dapat dikategorikan secara lebih rinci lagi menjadi:
Secara tradisional oleh para pakar dibedakan ada tiga ras utama yaitu:
* Ras Kulit Hitam
* Ras Kulit Putih
* Ras Kulit Kuning
Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata pembagian ras manusia dapat dikategorikan secara lebih rinci lagi menjadi:
* Ras Khoisan (orang Bushmen atau Hottentot dari Afrika Selatan)
* Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara "Asli", orang Papua, dan orang Australia)
* Ras Negroid (Kulit Hitam)
* Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
* Ras Mongoloid (Kulit Putih)
Pembagian baru ini tidak hanya melihat ke warna kulit saja tetapi juga melihat aspek-aspek lainnya. Ternyata anggota "tertua" ras manusia berada di antara kaum Khoisan, mereka juga berbeda dengan kaum kulit hitam dari Afrika lainnya. Sementara itu sebenarnya hanya ada dua perbedaan utama, yaitu orang Afrika dan orang non-Afrika. Kemudian orang-orang berkulit hitam di daerah Asia Tenggara yang pada zaman dahulu kala mendiami seluruh India Selatan, Asia Tenggara sampai ke Australia, ternyata setelah DNA-nya diteliti lebih mirip dengan orang dari ras Mongoloid daripada Negroid, meski banyak yang berambut keriting dan berkulit hitam. Kesimpulan yang bisa ditarik ialah hanya bahwa pengetahuan kita mengenai ras manusia masih diliputi banyak ketidakjelasan.
Ras Australoid adalah nama ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia.
Untuk kelompok di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras ini.
Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam dan bahkan menjurus putih.
Ras Kaukasoid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.
Anggota ras Kaukasoid biasa disebut "berkulit putih", namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.
Ras Khoisan adalah ras manusia yang mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan Afrika Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras ini adalah ras yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang pertama yang berpisah dari ras utama manusia lainnya.
Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
Anggota ras Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid.
Ras Negroid adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah.
Ciri khas utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut keriting. Meski begitu anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.
(Macam
Macam Ras Yang ada di Indonesia Berdasarkan Penyebarannya) – Berikut
ini adalah jenis – jenis ras yang ada di Indonesia berdasarkan zaman;
1. Zaman Es
Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat (berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur (berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur).
1. Zaman Es
Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat (berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur (berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur).
2. Tahun 2000 SM sampai Awal Abad
ke-20
a. Ras Negroid
Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia, mendiami Papua.
a. Ras Negroid
Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia, mendiami Papua.
b. Ras Weddoid
Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
c. Melayu Tua (Proto Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.
d. Melayu Muda (Deutro Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan Sulawesi.
Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.
d. Melayu Muda (Deutro Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan Sulawesi.
2) Mongoloid, yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika,
meliputi:
a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur);
b) Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan);
c) American Mongoloid (penduduk asli Amerika).
3) Kaukasoid, yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia, antara lain:
a) Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);
b) Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);
c) Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran);
d) Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)
4) Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, antara lain:
a) African Negroid (Benua Afrika);
b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina);
c) Melanesian (Irian dan Melanesia).
5) Ras-ras khusus, yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain:
a) Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
b) Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan);
c) Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta
d) Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).
http://sendiko-33.blogspot.com/2012/09/pengertian-ras.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar